JIKA BENAR,ALHAMDULILLAH YA ALLAH JIKA SALAH,AMPUNI AKU YA ALLAH CUMA INI SATU JALAN MENUJU IJTIHAD ,YANG DAPAT AKU LAKUKAN.
UAN merupakan alat uji mutu pendidikan secara Nasional,yang di lakukan oleh Pemerintah dan di laksanakan secara serentak seluruh Indonesia.
Tujuan UAN sangat baik dan sangat perlu untuk mengevaluasi mutu pendidikan Nasional,tetapi dalam perkem-bangan yang terjadi di lapangan,banyak sekali kejadian yang membuat alat ukur ini menjadi kehila
ngan nilai VALIDITAS dan RELIABILITASnya.Banyak siswa yang melaporkan,menceritakan pengalaman,ter masuk sampai pada yang dialami oleh penulis sendiri di lapangan saat menjadi pengawas UAN.
cerita-cerita dari anak antara lain :
1 . Penggunaan Head set di dalam kelas .anak dapat info dari teman luar / pihak lain di luar kelas.
2 . Kerja sama dengan anak sekolah lain yang dianggap memiliki kelebihan / kepandaian ( biasanya
lewat jalur basket,footsal,grup motor,pramuka,band dsb sehingga mereka akrab dan saling mem
bantu memberi informasi/bocoran jawaban soal )
3 . Dengan pihak lain apakah itu oknum guru,oknum suatu lembaga pendidikan informal seperti
kursus-kursus dan lembaga bimbingan belajar yang menjanjikan akan memberikan bantuan pd
saat UAN.
4 .Pengkondisian kelas yang dilakukan oleh pihak sekolah.( yg begini sy sendiri belum paham benar
bagaimana mengkondisikannya,tetapi anak menceritakan walau kurang jelas maksudnya )
Yang di alami penulis :
1. Kebijakan yang sekarang di pakai,60-40 untuk menilai hasil ujian ,jelas sangat membantu sekolah
untuk meluluskan semua siswanya dengan cara menaikan KKM,mendongkak Nilai,dan upaya-
upaya lain untuk membantu siswa lulus (walau dalam hati timbul konflik karena ada anak yang m
bolosan,jarang mengerjakan tugas,pelanggar tata tertib,pelaku pelecehan,ugal-ugalan,tidak hormat
dengan guru,pelawan orang tua,demi gengsi harus di LULUSKAN )
2. Kesalahan komputer penguji,( seperti di beritakan di koran yang menyatakan satu sekolah tidak
lulus ujian karena kesalahan komputer /sistem komputer error )
3. Banyak anak yang lulus dengan nilai sangat-sangat baik,padahal dalam kesehariannya di sekolah
anak-anak tersebut tergolong SLOW LEARNER bahkan selalu masuk rangking sepuluh rendah.
4.Jika di amati dan di bandingkan maka dapat diambil kesimpulan NILAI YANG TINGGI belum
tentu mencerminkan kemampuan siswa di mapel tertentu.( apa jadinya bangsa ini,mohon dengan
sangat bapak Moh.Nuh pertimbangkan lagi bentuk UAN ini,sebab akan berakibat panjang ter
hadap perkembangan psikologis anak ,mental anak bangsa ,perkembangan pendidikan bangsa )
Semoga tulisan ini menjadi sedikit jalan untuk membuka wacana UAN,apakah masih di perlukan atau di
rubah dengan cara yang lebih baik.
Tegal,27 mei 2011
penulis.
ADS HERE !!!