Bismillahirohmanirohim,assalamu alaikum wrwb.
Sebagai manusia yang selalu berhubungan sosial dengan manusia lain tentu akan banyak kejadian yang di hadapi,pengalaman membahagiakan,menjemukan,membuat sedih,jengkel,makan hati,suka cita,campur aduk menjadi satu,ada teman yang suka menghibur,ada teman yg suka ngebanyol,ada ang suka berbohong,ada yg usil,tukang fitnah,cari kesalahan orang lain,ada juga yang sering mengajak ke kebaikan,sering menasihati,temen curhat dan sebagainya,sangat banyak jenis dan macamnya sebanyak jumlah manusia di bumi,lalu bagaimana kita menyikapinya agar hati kita terjaga untuk tidak larut dalam kesesatan tetapi terjaga untuk selalu berada di jalur agama dengan tetap menjaga hubungan baik dengan sesama.
Jika menggunakan jalur agama maka,akan di temukan kalimat :
"yang berteman dengan penjual minyak wangi akan tercium wanginya dan yang berteman dengan penjual kayu bakar maka akan terbakar."
Tetapi lingkungan pergaulan kita terkadang tak bisa di batasi dengan sekelompok orang tertentu,kita akan berbaur dengan bermacam-macam orang yang sengaja atau tidak,di sukai atau di benci,akan masuk dalam kehidupan kita,tetapi pada akhirnya saat kita meninggal dan di hadapkan pada pencipta kita untuk di timbang amal baik kita,maka hanya amalan kita saja yang akan di pertanggungjawabkan dan bukan kelompok kita.untuk itulah pentingnya menjaga hati,ada beberapa hal yang bisa kita lakukan,seperti :
1.Yakinlah bahwa kita akan mempertanggungjawabkan kehidupan kita pada sang pencipta,maka kita harus
membawa bekal yang baik sebanyak-banyaknya.dengan keyakinan itu,kita bisa membatasi diri dalam ling
kungan pergaulan kita,bisa berkumpul bersama tetapi tidak larut dalam kemaksiatan,bahkan bila perlu
menjadi penerang agar kelompok yang tidak baik menjadi kelompok yang baik atas ihtiar kita.
2. menghindari menaruh
rasa benci kepada orang lain. Untuk melakukan hal ini, kita butuh untuk
senantiasa berpikir positif terhadap orang lain. Perasaan benci adalah bibit
yang bisa tumbuh subur dan menjadi penyakit hati yang lain apabila tidak segera
dimusnahkan. Dengan senantiasa berpikir positif terhadap sikap orang lain
terhadap kita, maka kita akan terhindar dari rasa benci ini. Dengan kata lain,
apabila orang berbuat jahat terhadap kita, maka jalan terbaik yang bisa kita
tempuh adalah menanggapinya dengan sikap yang baik,bukan membalasnya dengan
kebencian.
3. tidak
menjelek-jelekkan (tidak menggunjing). Dalam filsafat manusia, diri kita
dan diri orang lain pada dasarnya adalah satu atau sama, yang membedakan
hanya rupanya. Kita berasal dari unsur dan nenek moyang yang sama. Dan saya
yakin tak ada orang yang ingin dijelek-jelekkan, kita pun tidak akan pernah
menjelek-jelekkan diri kita sendiri. Oleh karenanya, menjelek-jelekkan orang
lain pada dasarnya sama dengan menjelek-jelekkan diri sendiri. Di sisi lain,
perilaku menjelek-jelekkan ini dapat merusak.Dalam Islam dijelaskan bahwa “Barang siapa yang menutupi aib saudaranya, maka
Allah akan menutupiaibnya di dunia maupun di akhirat, dan barang siapa yang
membuka aib saudaranya, maka Allah akan membuka aibnya di dunia dan di akhirat”
(Hadist Riwayat Muslim).
4. Ringan Tangan.
Ringan tangan dalam pengertian ini adalah senantiasa bermurah hati, ikhlas dan
tulus memberikan bantuan kepada orang lain yang membutuhkan bantuan kita,
tentunya dengan batas kemampuan yang bisa kita berikan. Dengan membiasakan diri
untuk membatu orang lain maka kita akan merakan pengalaman kebahagian
tersendiri. Di sisi lain, bantuan terhadap orang lain akan menjadi referensi
bagi orang tersebut apabila di suatu saat kita juga membutuhkan pertolongan
atau bantuan.
5 Jangan Egois. Egois
adalah perilaku yang sangat penting untuk kita hindari. Sifat yang satu ini
merupakan beban dan penyakit kronis yang bisa menyebabkan kita lupa diri dan
lupa dengan lingkungan kita. Jangan terlalu banyak menuntut dari orang lain,
sebab hal itu dapat memberatkan kita suatu saat. Sifat egois lain yaitu
perilaku membela diri yang berlebihan atau tidak pernah mengakui kesalahan yang
diperbuat.
Akhir Maret 2016,Glatik.